Kamis, 25 Juli 2013

Beautiful of Baluran National Park, Situbondo Indonesia

Canon  f/11 1/100 sec  ISO-100 FL:13 mm GND Blue & Black

Taman Nasional Baluran terletak di Situbondo, bagaimana cara untuk sampai kesana?
 

Bisa ditempuh dari Surabaya atau dari Bali. 
Jika dari Surabaya, kita menempuh perjalanan ke arah Banyuwangi. Setelah sampai di Kota Situbondo, kita akan menemukan tulisan seperti di bawah ini:


Dari penanda ini, gerbang masuk masih sekitar 10 km arah Kota Banyuwangi. Setelah itu kita akan menemukan Gerbang Baluran.




Begitu pula jika dari Bali, kita harus menyeberang ke Jawa melalui pelabuhan Ketapang. Sesampai di Ketapang langsung mengarah ke Kota Situbondo. 

Dari Ketapang perjalanan ke Gerbang Baluran sekitar 20 menit.

Di gerbang terdapat beberapa tarif masuk ke Taman Nasional Baluran. Bisa dilihat di bawah ini:



Saat memasuki Taman Nasional ini kita sudah akan mengalami suasana hutan yang sesungguhnya. Kanan & kiri penuh dengan berbagai tanaman. 


Perjalanan masuk ke dalam Taman Nasional Baluran ini menuju Savana Bekol.

Beberapa koloni kupu2 dengan tenangnya bergerombol di tengah jalan sepanjang menuju arah Savana Bekol.






Setelah perjalanan sekitar 12 km, kita akan mendapatkan padang rumput yang sangat luas. Nama tempat itu adalah: Bekol. Suasana sangat indah menimbulkan Imajinasi yang mendalam.





Dalam Taman Nasional Baluran sangat banyak populasi monyet, hal ini sangat mudah terlihat oleh setiap orang yang datang ke lokasi.



Sangat disayangkan, saat kami ke lokasi tidak bisa ditemui banteng2 Jawa. Saat kami tiba siang hari, dimungkinkan banteng2 tsb sedang berlindung dari terik matahari. Tetapi kami menemukan tulang2 tengkorak dari banteng2 tsb di Bekol.



Di Bekol terdapat beberapa penginapan untuk pelancong, juga terdapat menara untuk melihat luas areal dari ketinggian. Sangat indah & penuh Imajinasi suasana dari atas menara.




Dari menara pandang, kami bisa melihat beberapa ekor rusa yang sedang leluasa di padang rumput nan luas. Sayang sekali kami tidak sempat memasang lensa tele untuk menangkap keindahan tarian kijang2 tsb.




Perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Bama, melalui tengah2 Savana Bekol.



Setelah melalui padang rumput nan luas, perjalanan 3 km ke Pantai Bama kami lalui melaui area aneka semacam pohon2 palma yang menjulang dengan indahnya.



Sesaat setelah perjalanan, kami sampai di Pantai Bama. Pantai dengan pasir yang putih & sangat bersih. Disana tersedia berbagai fasilitas seperti penginapan, kano bahkan snorkling.






Perjalanan & pengalaman yang mengagumkan tidak akan terlupakan. Sesaat kami akan kembali, terdapat beberapa burung merak di area pos pertama Gerbang Taman Nasional Baluran.




Semua yang ada di Taman Nasional Baluran sangat penuh Imajinasi yang tidak terlupakan.







Selasa, 02 Juli 2013

Around Ternate Island, North Maluku



Kota Ternate dahulu adalah ibukota Propinsi Maluku Utara, sebelum berpindah ke Kota Sofifi di Pulau Halmahera. Memang sejak zaman Portugis & Spanyol, Ternate menjadi tujuan utama dari penjelajahan kedua bangsa ini. Adapun tujuannya adalah mencari & menguasai cengkeh & pala, yang saat itu di seluruh dunia hanya terdapat di Pulau Ternate.


Untuk mengelilingi Pulau Ternate cukup menempuh 2 jam perjalanan saja. Hal ini didukung oleh jalan aspal yang baik.

Benteng Kalamata
Perjalanan dimulai ke arah Timur dari Kota Ternate. Hal pertama yang kita jumpai adalah Benteng Kalamata.


Benteng Kalamata terletak di pinggir laut,  di Jalan Kalamata Kelurahan Bastiong. Ketebalan benteng 60 cm & tingginya 3 meter. Bentuk benteng seperti poligon dengan 4 bastion dilengkapi sejumlah lubang bidik.





Benteng ini dibangun oleh bangsa Portugis tahun 1540 oleh Antonio Pigaveta, namun setelah kekuasaan Portugis diserahkan pada Spanyol tahun 1575,digunakan sebagai pos perdagangan.

Tahun 1609 benteng direstorasi oleh Belanda di bawah pimpinan Pieter Both & digunakan sebagai pos pertahanan. Tahun 1627 Gills van Zeyst meninggalkan benteng ini lalu diduduki oleh Spanyol hingga 1663. Selain sebagai pos perdagangan, benteng yang juga disebut sebagai Benteng Santa Lucia juga digunakan sebagai pusat serangan terhadap Belanda.



Benteng yang strategis ini silih berganti kepemilikannya, antara Portugis, Spanyol, Belanda, Sultan Tidore &  Sultan Ternate. Terakhir benteng ini disebut dengan nama Benteng Kalamata, yang diambil dari nama Pangeran Ternate yang bernama: Kaicil Kalamata. Sang pangeran sendiri wafat pada tahun 1676 di Makassar.



Pemandangan dari benteng ini sangat memukau, terlebih di pinggir laut yang tenang.

Danau Tolire
Danau yang terletak di kaki gunung Gamalama ini terkenal dengan berbagai cerita mistis. 

 
Danau dengan dinding yang tegak lurus 90 derajat, memang sangat menawan sekaligus misterius.

Bagaimana tidak? Di atas disediakan berbagai batu yang dijual untuk memuaskan pendatang agar melempar batu ke dasar danau. Tetapi sekuat apapun kita melempar batu, batupun tidak akan pernah tampak menyentuh permukaan air danau.


Cerita mistis ini adalah adanya 2 buaya putih yang menunggu danau ini. Cerita lain, bahwa pada saat penyerbuan pasukan Portugis, maka seluruh harta dibuang ke dasar danau agar tidak terampas oleh pasukan Portugis.
 



Suasana di danau ini menimbulkan Imajinasi yang mendalam.

Pantai Sulamadaha

Pasir pantai yang berwarna hitam & Pulau Hiri (tampak menyembul seperti gunung di tengah laut), menjadikan kombinasi yang memukau.



 
Pantai Sulamadaha dengan air yang jernih memukau orang seolah mengajak untuk menceburkan diri.








 

Batu Angus
Kawasan Wisata Batu Angus adalah suatu tempat yang telah dilalui oleh jalan lahar dari Gunung Gamalama.


Seluruh tempat seperti hangus, hitam & membatu. Keunikannya adalah banyak berbagi bentuk batu hitam besar yang menyerupai bentuk2 yang unik.








 Benteng Tolukko


Benteng yang dibangun oleh Francisci Serao (Portugis) tahun 1540 & direnovasi oleh Peter Both (Belanda tahun 1610.



Benteng Tolukko atau Tolucco, oleh orang Belanda disebut Fort Hollandia & Santo Lucas oleh orang Portugis. Benteng ini terletak di bagian Utara Kota Ternate.




Dari atas benteng ini, kita bisa melihat Kota Ternate & semua kapal akan melintas & masuk pelabuhan. 



Setelah 3 jam dari mulai meninggalkan Kota Ternate, kami kembali ke Kota Ternate lagi. Semua pemandangan yang kami lalui sangat indah & menimbulkan Imajinasi yang mendalam.