Selasa, 10 Maret 2015

Morotai. Si Cantik di ujung Indonesia


Tugu Trikora adalah ciri icon dari Pulau Morotai. Merupakan salah satu pulau yang terletak di ujung Utara Indonesia.

Letak Pulau Morotai 


Bagaimana mencapai Pulau Morotai?
Kami melakukan dengan terbang dari Kota Manado menuju Kota Ternate di Maluku Utara. Karena penerbangan langsung ke Pulau Morotai tidak ada. Semua harus ganti pesawat atau kapal di Ternate.
Hal itu juga jika kita akan terbang dari Jakarta atau Surabaya.


Sesampai di Ternate, kami memilih naik pesawat ke Pulau Morotai. Kami memilih menggunakan Susi Air. Selain dengan pesawat, bisa juga kita naik kapal selama 12 jam dari Ternate ke pelabuhan Daruba.



Saat naik pesawat Susi Air, selain barang bawaan yang ditimbang juga seluruh penumpang termasuk barang2 bawaan yang melekat. tiket pada waktu itu sebesar : Rp 250.000 per orang.


Jumlah penumpang seluruhnya 12 orang saja, dengan 2 pilot & kopilot. Pesawat dengan baling2 tunggal. Penerbangan dari Bandara Sultan Baabullah ke Bandara Leo Wattimena Kota Daruba ditempuh selama 50 menit.









Kamipun mendarat di Bandara Leo Wattimena di Pulau Morotai. Satu2nya pesawat yang mendarat di pulau ini saat itu.





Kamipun melihat2 Kota Daruba yang merupakan ibukota Kabupaten Morotai. Kota yang cukup bersih nan asri.
Kami menuju alun2 di tengah Kota Daruba, jika malam minggu akan sangat banyak pengunjung. Meski hanya sekedar melepas penat, kami sangat menikmati kota yang asri.














Kamipun mengunjungi Monumen Trikora yang sangat terkenal. Monumen megah yang menghiasi sisi pulau ini.







Sorenya kami menikmati sunset yang eksotis di Pantai Juwanga, tempatnya dekat Resort De Aloha, dalam bahasa Morotai: Aloha berarti Bagus.







Kami ditemani oleh sopir yang setia mengantar kami menyusuri Kota Daruba. Dia adalah Arthur yang berusia 33 tahun beranak 2 orang, berasal dari Desa Joubela di Morotai Selatan (sekiatr 10 km dari Kota Daruba).


Pulau Dodola
Pagi2 sekali kami bersiap untuk melihat Pulau Dodola, kamipun menuju Pelabuhan Daruba.






Pulau Dodola ditempuh hanya selama 15 menit dari Pelabuhan Daruba. Kami menyewa speed boat dengan biaya Rp 750.000 untuk pulang pergi & mampir ke Pulau Zum Zum.




Pulau kecil yang tidak berpenghuni tetap, air yang sangat jernih & bersih. Terdapat beberapa bungalow yang memang disewakan. Kami tidak menginap, mengingat sore harinya kami akan segera naik kapal menuju Ternate.




Pulau yang terdiri dari 2 pulau, yaitu Dodola Besar & Dodola Kecil. Kedua pulau tersebut dihubungkan oleh pasir putih, yang akan tenggelam ketika air laut naik.




Ini adalah pasir putih yang berfungsi seperti jembatan yang menghubungkan antara Pulau Dodola Besar dengan Pulau Dodola Kecil







Adapun beberapa video yang sempat kami abadikan




Dari Pulau Dodola, kamipun melanjutkan ke Pulau Zum Zum Mc Arthur. Ditempuh hanya dalam waktu 5 menit saja.


Nampak kedua pulau yang terpisah sangat terlihat jelas dari kejauhan.

Kami mendarat di Pulau Zum Zum yang diberi julukan Pulau Mc Arthur, nama Jendral dari Amerika Serikat yang memimpin pasukan Sekutu saat Perang Dunia II. Sekutu sempat bermarkas di pulau ini selama beberapa saat.



Untuk mengenang tentang Jendral Mc Arthur, maka didirikan patung Sang Jendral.



Pulau Zum Zum meski kecil & tak berpenghuni, pulau ini sangat cantik & eksotis.





Setelah puas menikmati pulau yang eksotis, maka kamipun menuju Pelabuhan Daruba. 

Kami bersiap untuk naik kapal menuju ke Kota Ternate. Kapal kami akan berangkat jam 18.00 WIT. Masih ada waktu untuk istirahat terlebih dahulu.


Pelabuhan Daruba di sore itu telah bersandar kapal yang akan mengangkut kami ke Kota Ternate. Kapal yang terbuat dari kayu dengan mesin ini akan melayari lautan menyusuri Pulau Halmahera menuju Pulau Ternate.






Sesaat matahari akan terbenam, maka kapal kamipun berangkat. menuju ke arah Selatan. Indah sekali menikmati matahari yang terbenam secara perlahan dari atas kapal.




Kapal semakin melaju menuju Ternate, perjalanan yang eksotis & menimbulkan Imajinasi yang mendalam.